UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN TEKNOLOGI
“KANNAI WATER TREATMENT” KAPASITAS 10 M3/HARI
Sesuai dengan peraturan pemerintah KepMenLH No 58 tahun 1995 dan KepMenKes No 1204 tahun 2004 seluruh kegiatan yang bergerak dibidang kesehatan diwajibkan melakukan upaya pengolahan limbah yang dikeluarkan dari hasil kegiatan produksi di bidang kesehatan maupun di sektor industri, seiring dengan kemajuan jaman semakin banyak dijumpai penyakit—penyakit yang sangat membahayakan sehingga diperlukan unit pengolahan yang tepat, efisien, ramah lingkungan dan terjangkau. Kontaminasi terhadap masyarakat pun dapat terhindar dan aktifitas pelayanan kesehatan bisa berjalan dengan baik.
Unit pengolahan yang kami perkenalkan adalah dengan teknologi “KANNAI WATER TREATMENT“ dengan kapasitas pengolahan 10M3/hari, pada sistem ini dipergunakan bahan kimia, bakteri pengurai yang mampu menguraikan bahan—bahan pencemar yang terdapat dalam air limbah dan digunakan pula unit biofilter serta unit pembunuh virus dan bakteri sehingga air yang keluar dari unit pengolahan sesuai dengan baku mutu yang dipersyaratkan oleh pemerintah. Sistem yang diterapkan pada teknologi “KANNAI WATER TREATMENT” terdiri dari beberapa bagian antara lain :
1. Bak penampungan awal, merupakan penampungan yang digunakan untuk menampung air limbah awal dan terjadinya pencampuran agar didapatkan kestabilan dengan penambahan bakteri “BIODEKSTRAN” sebagai pengolahan secara anaerob.
2. Aqualizatiton Tank, merupakan kolam pertama yang berfungsi sebagai kolam pencampur dan menjaga stabilitas air yang akan diproses,. Pengolahan tersebut dimaksudkan untuk menurunkan kandungan bahan - bahan organik dan anorganik secara fisika (gaya gravitasi) ini terjadi pada Aqualization tank untuk menahan kotoran kasar dan pencampuran air baku, Primary Sedimentation tank untuk mengendapkan ukuran partikel yang mengendap ( ³ 10 mm ) dan penguraian minyak lemak oleh bakteri anaerobik ( seperti BIODEKSTRAN ), pada proses ini akan terjadi penurunan paramater TSS, TDS, Minyak lemak sehingga akan memudahkan pengolahan pada proses berikutnya.
3. Proses kimia, dalam pengolahan ini menggunakan PAC, Polymer, NaOH, HCl dengan pH proses 8,5 untuk menurunkan logam berat, mengendapkan bahan organik yang terurai agar memudahkan dalam proses berikutnya.
4. Sedimentation Tank I & II, Pengolahan tersebut dimaksudkan untuk menurunkan kandungan bahan - bahan organik dan anorganik pengolahan secara kimia biologis agar lebih sempurna dengan dimanfaatkannya kembali biomassa bakteri untuk dikembalikan kembali kedepan untuk melakukan penguraian kembali terhadap limbah cair yang baru datang, diharapkan pada proses ini sudah sempurna di dalam daya kerja bakteri untuk menurunkan parameter BOD, COD, H2S, NH3-N, NO2-N, NO3-N, PO4, Zat padat terlarut (TDS), TSS dan bahan – bahan pencemar lainnya, sehingga kualitas limbah cair yang dihasilkan akan layak buang dan memenuhi baku mutu standard yang diperbolehkan.
5. Bio Filter Tank I, merupakan proses yang dilengkapi dengan karbon aktif ataupun dapat digunakan bahan yang lain disesuaikan dengan karakteristik air limbah yang akan diolah, dalam system ini proses yang digunakan adalah adsorbs. Pengolahan tersebut dimaksudkan untuk menurunkan kandungan bahan - bahan organic dan anorganik secara fisika (gaya gravitasi) dan kimia karena dilengkapi dengan karbon aktif yang mempunyai daya absorpsi terhadap bahan – bahan pencemar seperti logam berat minyak lemak, detergent, PO4, NH3, dan bahan pencemar lainnya untuk membantu ketahanan karbon aktif dalam melakukan absorpsi ditambahkan batu koral. Pada tahap proses ini dengan adanya bakteri pengurai BIODEKSTRAN yang bekerja secara anaerob dapat menyempurnakan dalam proses penguraian bahan pencemar yang ada sehingga akan memudahkan dalam proses selanjutnya.
6. Aeration
Tank, merupakan proses digunakan untuk melakukan proses penguraian air
limbah menggunakan bakteri pengurai, penggunaan bakteri pengurai
disesuaikan dengan air limbah yang akan diproses. Dalam perencanaan ini dimaksudkan untuk menurunkan kandungan zat organik dan anorganik
secara biologis dengan menggunakan bakteri (B - DECO3 / Micro Plus) merupakan bakteri aerobik, dengan bantuan penambahan udara bebas (blower) ini terjadi pada kolam aerasi, pada proses ini akan terjadi penurunan dan siklus rantai kimia secara biologi yang amat menyolok sekali untuk parameter BOD, COD, H2S, NH3-N, NO2-N, NO3-N, PO4, Minyak lemak dan bahan pencemar lainnya sehingga akan memudahkan pengolahan pada proses berikutnya.
7. Bio Filter Tank II, merupakan proses yang dilengkapi dengan karbon aktif ataupun dapat digunakan bahan yang lain disesuaikan dengan karakteristik air limbah yang akan diolah, dalam system ini proses yang digunakan adalah adsorbsi. Pengolahan tersebut dimaksudkan untuk menurunkan kandungan bahan - bahan organik dan anorganik secara fisika (gaya gravitasi) dan kimia karena dilengkapi dengan karbon aktif yang mempunyai daya absorpsi terhadap bahan – bahan pencemar seperti minyak lemak, detergent, PO4, NH3, untuk membantu ketahanan karbon aktif dalam melakukan absorpsi ditambahkan batu koral. Pada tahap proses ini dengan adanya bakteri pengurai BIODEKSTRAN yang bekerja secara anaerob dapat menyempurnakan dalam proses penguraian bahan pencemar yang ada sehingga akan memudahkan dalam proses selanjutnya.
8. Desinfection Tank, Dalam proses ini dimasudkan untuk membunuh bakteri patogen dan virus dengan menggunakan ozon generator yang mempunyai kapasitas 2,8 gr/jam, ozon yang digunakan dalam proses ini juga mempunyai kemampuan dalam melakukan degradasi/ penguraian terhadap bahan pencemar yang masih ada. Sehingga air hasil pengolahan yang dihasilkan terbebas dari bakteri pathogen dan virus.
9. Air Lift, merupakan proses penambahan supplai oksigen dan penguraian oksidasi oleh oksigen dalam proses ini parameter kimia seperti logam berat, BOD, COD, H2S, NH3-N, NO2-N, NO3-N, PO4, dan bahan pencemar lainnya dan yang lainnya sisa proses akan disempurnakan sehingga akan lebih sempurna.
10. Housing filter, merupakan proses menggunakan media sedimen filter ukuran 1µm dan panjang 10 in, digunakan untuk memfiltrasi sedimen yang masih lewat pada proses sebelumnya.
11. Tabung filter, merupakan proses filtrasi menggunakan tabung filter dengan diameter 13 in dengan isi media dari resin campuran anion dan kation, dalam proses ini dilakukan absorbsi terhadap sisa dari bahan pencemar yang akan dikeluarkan ke lingkungan.
12. Penampungan lumpur, Dalam proses ini lumpur - lumpur sebelum dibuang baik dari proses IPAL sebelum keluar/ dibuang harus ditambahkan kaporit, diharapkan lumpur yang dibuang sudah terbebas dari bakteri patogen dan virus. Proses pembuangan lumpur yang pada unit IPAL dilakukan satu tahun 2 kali dengan bekerja sama dengan Dinas Kebersihan setempat.
13. Kolam uji hayati, Dalam perencaan ini uji hayati dilakukan terhadap ikan yang ditempatkan dalam aquarium dari kaca setebal 5 mm dengan ukuran 40 cm x 50 cm x 50 cm dengan system penambahan air secara kontinyu dari bak akhir dengan menggunakan pompa. Pada proses ini untuk mengetahui terhadap kualitas air pengolahan yang dihasilkan apakah masih berbahaya atau tidak terhadap biota perairan.
Spesifikasi IPAL Teknologi KANNAI WATER TREATMENT
a. Dimensi IPAL Ukuran IPAL utama lebar 1,7 m, panjang 3 m, tinggi 1,6 m dengan bak proses dan peralatan sebagai berikut :
b. Bak penampungan awal bahan fiber kapasitas 500 liter dengan sistem pembuatan bak fiber ditanam dengan bagian atas di lapis beton dan bata merah.
c. Bak penampungan lumpur dibuat dari bata merah dengan rangka besi dengan ukuran panjang 1 m, lebar 1 m, tinggi 1 m diisi dengan split 2 x 1 m.
INFORMASI PEMESANAN :
Marketing, Customer
Support, Product Information:
IMAN SOPIAN
Mobile/WA: 082112716808
Email: imansopian04@gmail.com
menjual berbagai macam jenis chemical untuk wtp,wwtp,stp dll harga nego
BalasHapusuntuk informasi bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
WA=0813-1084-9918
terima kasih
menjual berbagai macam jenis chemical untuk wtp,wwtp,stp dll harga nego
BalasHapusuntuk informasi bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
WA=0813-1084-9918
terima kasih